Semangat
inilah yang kelak menghasilkan terbentuknya masyarakat Islam di
Madinah. Nabi tampaknya menegaskan: satu Tuhan – satu ummat manusia.
Perlu digarisbawahi bahwa, baik monoteisme maupun perasaan keadilan
sosial-ekonomi, bukanlah sifat khas penduduk kota Mekkah atau bangsa
Arab semata; sebaliknya, paham persamaan yang dikemukakan oleh Islam,
dalam sifatnya sendiri, betul-betul melampaui ideal nasional manapun
juga.
Menurut hadis, wahyu pertama yang diturunkan kepada Nabi adalah wahyu berikut:
Bacalah
dengan nama Tuhanmu yang telah menciptakan; yang telah menciptakan
manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmulah yang paling pemurah
yang mengajar dengan pena. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak
diketahuinya. Ketahuilah sesungguhnya manusia itu benar-benar melampaui
batas, karena ia melihat dirinya serba cukup. Akan tetapi, kepada
Tuhanmulah semuanya akan kembali. (Alquran 96: 1-8).
Sumber: akhsabima-religius.blogspot.com/
Sumber: akhsabima-religius.blogspot.com/